Pentingnya Pelayanan Kesehatan Gigi
Di Negara berkembang seperti Indonesia saat ini, kesehatan gigi
bukan menjadi prioritas utama dalam kehidupan. Masyarakat tidak terlalu
menanggapi dengan serius tatkala muncul permasalahan yang berkaitan
dengan gigi. Mereka mengganggap gigi tidak memiliki peran penting dalam
kesehatan tubuh manusia. Masyarakat di Negara berkembang menjadi acuh dengan kesehatan gigi
karena apa yang ada dalam benak mereka adalah memeriksakan gigi akan
menghabiskan banyak biaya dan mereka tidak memiliki anggaran untuk itu.
Oleh karenanya, perawatan gigi di ligkungan masyarakat pun menjadi
langka dan mereka lebih senang mencari uang demi mencukupi kebutuhan
primer mereka daripada harus melakukan pemeriksaan gigi. Kondisi inilah
yang menjadikan tidak adanya kebiasaan bagi sebagian masyarakat dalam
melakukan cek kesehatan gigi sehingga mereka datang hanya jika penyakit gigi telah parah.
Sebagai pelindung masyarakat,
pemerintah melalui beberapa programmnya telah menggalakkan progam
sebagai upaya pengenalan dan penyadaran pentingnya kesehatan gigi.
Program ini perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat di semua level
umur, strata sosial, dan lingkungan. Hal ini dikarenakan kuangnya
kesadaran akan permasalahan gigi tidak hanya dialami oleh masyarakat
dari strata sosial terendah, namun juga masyarakat berpendidikan dan
berkecukupan. Mereka cenderung kurang peka terhadap permasalahan gigi
sehingga tetap melakukan kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan
kerusakan gigi. Anak sebagai pasien yang rentan dengan kerusakan gigi
ini karena kebiasaannya untuk makan dan minum manis. Oleh karenanya,
anak perlu dibiasakan untuk menggosok gigi sebelum dan setelah makan.
Upaya itu terbukti efektif dalam mencegah karies atau gigi berlubang pada anak.
Pemerintah juga perlu memberikan
layanan pelatihan kepada orang dewasa, termasuk orang tua untuk
membudayakan pemerikasaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali.
Petugas kesehatan juga perlu meyakinkan masyarakat bahwa kesehatan gigi dapat berdampak pada banyak hal, termasuk penyakit
lainnya yang muncul akibat sakit gigi. Peran orang tua untuk memberikan
pemahaman dalam mengurangi konsumsi makanan dan minuman mengandung
gula, seperti susu. Selain itu, anak dapat dilatih untuk menggosok gigi
atau setidaknya minum air putih setelah mengkonsumsi makanan dan
minuman gula untuk mengurangi intensitas kerusakan gigi.
Jangan biarkan gigi berlubang terlalu
lama karena hal ini akan memicu penyakit lainnya mengingat banyaknya
kuman, bakteri yang terdapat dalam gigi berlubang tersebut yang
memungkinkan penyebaran penyakit lain. Perawatan kesehatan gigi
seperti pembersihan karang gigi sebaiknya dilakukan rutin setiap enam
bulan sekali serta menghindari minuman yang membuat warna gigi berubah
seperti the dan kopi yang mengandung kafein. Pemerikasaan rutin selama
enam bulan sekali juga berlaku untuk pemeriksaan dan perawatn gigi yang
lebih baik.
Manfaat
banyak diperoleh saat menyadari dan merawat gigi dengan rutin dan
teratur. Gigi bersih dan sehat tentunya akan membuat Anda lebih nyaman
dalam menjalankan aktivitas sehingga apapun yang Anda kerjakan akan
lebih fokus. Semua hal tersebut tidak dapat diwujudkan jika Anda tidak
memiliki kesadaran dalam merawat kesehatan Gigi.
0 komentar:
Posting Komentar