Selasa, 08 November 2011

Kesehatan Gigi

Pentingnya Pelayanan Kesehatan Gigi


Di Negara berkembang seperti Indonesia saat ini, kesehatan gigi bukan menjadi prioritas utama dalam kehidupan. Masyarakat tidak terlalu menanggapi dengan serius tatkala muncul permasalahan yang berkaitan dengan gigi. Mereka mengganggap gigi tidak memiliki peran penting dalam kesehatan tubuh manusia. Masyarakat di Negara berkembang menjadi acuh dengan kesehatan gigi karena apa yang ada dalam benak mereka adalah memeriksakan gigi akan menghabiskan banyak biaya dan mereka tidak memiliki anggaran untuk itu. Oleh karenanya, perawatan gigi di ligkungan masyarakat pun menjadi langka dan mereka lebih senang mencari uang demi mencukupi kebutuhan primer mereka daripada harus melakukan pemeriksaan gigi. Kondisi inilah yang menjadikan tidak adanya kebiasaan bagi sebagian masyarakat dalam melakukan cek kesehatan gigi sehingga mereka datang hanya jika penyakit gigi telah parah.
Sebagai pelindung masyarakat, pemerintah melalui beberapa programmnya telah menggalakkan progam sebagai upaya pengenalan dan penyadaran pentingnya kesehatan gigi. Program ini perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat di semua level umur, strata sosial, dan lingkungan. Hal ini dikarenakan kuangnya kesadaran akan permasalahan gigi tidak hanya  dialami oleh masyarakat dari strata sosial terendah, namun juga masyarakat berpendidikan dan berkecukupan. Mereka cenderung kurang peka terhadap permasalahan gigi sehingga tetap melakukan kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. Anak sebagai pasien yang rentan dengan kerusakan gigi ini karena kebiasaannya untuk makan dan minum manis. Oleh karenanya, anak perlu dibiasakan untuk menggosok gigi sebelum dan setelah makan. Upaya itu terbukti efektif dalam mencegah karies atau gigi berlubang pada anak.
Pemerintah juga perlu memberikan layanan pelatihan kepada orang dewasa, termasuk orang tua untuk membudayakan pemerikasaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali. Petugas kesehatan juga perlu meyakinkan masyarakat bahwa kesehatan gigi dapat berdampak pada banyak hal, termasuk penyakit lainnya yang muncul akibat sakit gigi. Peran orang tua untuk memberikan pemahaman dalam mengurangi konsumsi makanan dan minuman mengandung gula, seperti susu. Selain itu, anak dapat dilatih untuk menggosok gigi atau setidaknya minum air putih setelah mengkonsumsi makanan dan minuman gula untuk mengurangi intensitas kerusakan gigi.
Jangan biarkan gigi berlubang terlalu lama karena hal ini akan memicu penyakit lainnya mengingat banyaknya kuman, bakteri yang terdapat dalam gigi berlubang tersebut yang memungkinkan penyebaran penyakit lain. Perawatan kesehatan gigi seperti pembersihan karang gigi sebaiknya dilakukan rutin setiap enam bulan sekali serta menghindari minuman yang membuat warna gigi berubah seperti the dan kopi yang mengandung kafein. Pemerikasaan rutin selama enam bulan sekali juga berlaku untuk pemeriksaan dan perawatn gigi yang lebih baik.
Manfaat banyak diperoleh saat menyadari dan merawat gigi dengan rutin dan teratur. Gigi bersih dan sehat tentunya akan membuat Anda lebih nyaman dalam menjalankan aktivitas sehingga apapun yang Anda kerjakan akan lebih fokus. Semua hal tersebut tidak dapat diwujudkan jika Anda tidak memiliki kesadaran dalam merawat kesehatan Gigi.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More